Pesantren berperan penting dalam republik ini. Jejaring santri dan alumninya melintasi berbagai kota di Indonesia. Untuk itulah, Bawaslu Banyuwangi menjalin kerja sama dengan Yayasan Pesantren Darussalam Blokagung demi pengembangan pengawasan partisipatif, Senin (29/11/2021).
Ketua Bawaslu Banyuwangi, Hamim menuturkan bahwa pilihan kerja sama dengan Pondok Pesantren Darussalam dikarenakan jejaring yang luas dan santri di dalamnya adalah pemilih pemula.
“Yayasan Pondok Pesantren Darussalam ini santrinya tersebar di seluruh Indonesia. Mayoritas pemilih pemula. Saat pemilu dan pilkada misalnya ini perlu didampingi agar santri bisa masuk di daftar pemilih. Kemudian sebelum tahapan kita akan memberikan edukasi soal kepemiluan,” jelasnya.
Tidak hanya dengan yayasan saja, Hamim menuturkan bahwa kerja sama Bawaslu juga diturunkan sampai ke unit lembaga di bawahnya.
“Ada beberapa unit pendidikan lain yang bekerjasama. Antara lain Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA), kemudian tingkat Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah Al Amiriyah,” tambahnya.
Senada dengan itu, Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Banyuwangi, Andrianus Yansen Pale menceritakan bahwa kerja sama yang dilakukan dengan pihaknya rentetan dari kerjasama dengan lembaga lain.
“Ini kerjasama kedua dalam bulan ini. Sebelumnya dengan Universitas 17 Agustus Banyuwangi. Kami menyadari bahwa Bawaslu membutuhkan partisipasi masyarakat untuk bahu membahu mengawasi demokrasi,” jelasnya.
Yansen menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengajak banyak elemen berpartisipasi mengawasi demokrasi.
“Dengan meningkatnya banyak pelanggaran, maka sangat perlu partisipasi dari masyarakat. Bisa dari kampus, masyarakat dan kelompok pemuda,” pungkasnya.